Korosi Pada Keris
Korosi merupakan reaksi elektrokimia antara logam dengan lingkungan yang dapat menghasilkan ion-ion. Korosi dapat diartikan sebagai karat yang terjadi pada suatu logam termasuk pada logam tembaga. Korosi pada logam terjadi akibat interaksi antara logam dan lingkungan yang bersifat korosif, yaitu lingkungan yang lembab (mengandung uap air) dan diinduksi oleh adanya gas O2, CO2, atau H2S. Selain itu, Korosi biasa terjadi karena adanya pasangan sel galvanik dan arus listrik yang mengiringinya.
Islamic architecture began in the 7th century CE, incorporating architectural forms from the ancient Middle East and Byzantium, but also developing features to suit the religious and social needs of the society. Examples can be found throughout the Middle East, North Africa, Spain and the Indian Sub-continent.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KOROSI
- Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi.
- Udara lembab yang banyak mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
- Elektrolit (asam, basa, atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer muatan. Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.
- Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk.
- Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya lebih rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam yang potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara.