Sel Elektrolisis Pada Keris
Gambar di atas merupakan contoh proses pelapisan logam atau electroplating pada keris. Keris merupakan sebuah simbol budaya yang memesona, memiliki sejarah yang dalam dan makna yang mendalam di dalam kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Hal ini bukan hanya sekadar senjata tajam, tetapi juga objek seni yang mencerminkan kebijaksanaan, identitas, dan keberanian. Seiring dengan kemajuan teknologi, seni pembuatan keris dan pengetahuan tentang kearifan lokal dapat terancam punah. Oleh karena itu, banyak upaya dilakukan untuk memadukan tradisi dengan inovasi, seperti menggabungkan teknik elektroplating dengan kearifan lokal dalam proses pembuatan keris. Dalam setiap goresan, dalam setiap detil ukiran, dan dalam setiap lapisan logam yang diletakkan dengan cermat, keris mengisahkan kisah perjalanan waktu, masyarakat, dan budaya.
Proses pembuatan dari sentuhan tukang keris hingga proses elektroplating yang berbasis kearifan lokal, keris terus beradaptasi tanpa kehilangan akar budayanya. Sebagai pengingat akan kekayaan warisan yang tak ternilai, keris tetap berdiri teguh sebagai saksi bisu dari perjalanan sejarah yang tak tergoyahkan. Komponen utama pada proses penyepuhan adalah larutan elektrolit, logam pelapis, logam yang akan dilapisi, baterai dan kabel.

Pada sel elektrolisis digunakan energi listrik untuk menjalankan reaksi redoks, sehingga akan terjadi reaksi tidak spontan. Pada kompartemen yang berisi larutan elektrolit terdapat 2 buah elektroda yang dicelupkan, lalu kedua elektroda tersebut dihubungkan dengan sumber listrik. Pada lingkup submikroskopis apabila dilihat lebih jauh, elektron yang berasal dari sumber listrik nantinya akan masuk ke katoda dan keluar melalui anoda. Jadi katoda akan bermuatan negatif sedangkan anoda akan bermuatan positif.